Kamis, 19 Maret 2020

Surat untuk Sahabat

Sahabat…
Aku banyak belajar darimu
Kamu yang menyadarkan aku, bahwa selama ini ternyata aku sangat egois
Semua yang kuinginkan mesti terwujud
Semua yang ingin kuwujudkan harus terjadi meskipun aku memang berusaha dan berjuang dengan keras untuk mewujudkannya

Semua yang kutargetkan harus tercapai
Aku akan sangat keras berusaha mencapainya
Aku memang terlalu keras dengan diriku sendiri
Aku tidak menyadari bahwa itu juga membentuk diriku utk tidak mentolerir suatu kegagalan
Aku tidak menyadari bahwa itu membuatku terkadang kejam dan mengorbankan diri sendiri



Kamu mengajarkan padaku betapa kegagalan itu (keinginan yang tidak terwujud) harus disikapi dengan bijak, karena tidak semua bisa berhasil seperti yang diharapkan. Namun apapun suatu hasil yang diperjuangkan dengan keras tidak begitu penting lagi dibandingkan dengan proses yang dilakukan untuk mencapainya.

Kamu juga mengajarkan padaku bahwa hasil yang dicapai dengan mengorbankan diri sendiri bukanlah suatu hal yang baik, semua harus dicapai dengan kebersamaan, kerja sama, bergandeng tangan dan saling menguatkan

Kamu juga mengajarkan padaku bahwa hak itu sesuatu yang harus diperjuangkan
Selama ini aku adalah seseorang dengan adaptasi tinggi. Aku selalu menerima apa saja yang diberikan kepada ku dan berusaha membuat itu menjadi nyaman meskipun hak-hak pribadiku terkadang terabaikan.

Kamu juga mengajarkan padaku bagaimana memahami orang lain dengan kondisi dan keadaan yang jauh berbeda dengan diri kita
Belajar memahami orang lain dari berbagai sudut, tidak hanya dari sudut pandang diri sendiri. Ini membuatku BISA MERASA bukan MERASA BISA.

Kamu juga mengajarkan padaku, bahwa segala sesuatu itu sekecil apapun adalah penting
Belajar menghargai setiap apa yang bisa dilakukan dan apa yang telah dilakukan orang lain, meskipun kadang terlihat remeh bagi kita tetapi bisa sangat berarti bagi orang lain. Ini membuatku merasa dekat dengan orang lain karena mereka menjadikanku sebagai bagian dari dirinya karena merasa dihargai

Kamu mengajarkan padaku, bahwa setiap orang punya harapan dan impiannya sendiri
Kita tidak bisa memaksakan kehendak kita kepada orang lain, apa yang menurut kita baik.belum tentu disukai atau disenangi orang lain. Sehingga aku belajar memahami orang lain.

Kamu mengajarkan padaku, bahwa setiap orang punya perbedaan kepentingan, walaupun berjalan seiring belum tentu kepentingannya sama, meskipun mungkin saja tujuannya sama

Kamu mengakar padaku, bahwa orang bisa saling memahami jika tingkat pengetahuannya sama, orang akan sulit memahami yang kita lakukan jika tingkat pemahamannya tidak sama

Kamu mengajarkan padaku tentang kesabaran, sabar ketika diabaikan, sabar ketika dilupakan, sabar ketika tidak dipedulikan, sabar ketika menemui kesulitan, sabar ketika menunggu.

Kamu mengajarkan padaku tentang ketegasan, tegas untuk mengatakan kebenaran walaupun itu pahit dan terasa agak keras kata-katanya, selama ini kan aku cukup lembut dalam bertutur kata walaupun sebenarnya pedas juga.

Kamu mengajarkan padaku tentang melaksanakan tugas sesuai tupoksi, bahwa seseorang itu harus menjalankan tugasnya sesuai tupoksi, yang diluar itu hanya tambahan. Jalankan semaksimal mungkin tupoksi kita

Kamu mengajarkan padaku tentang kerja keras, seseorang bisa mewujudkan apa yang diinginkannya dengan kerja keras. Dibarengi dengan do’a tentu saja.

Kamu mengajarkan kepadaku tentang pentingnya waktu, tidak ada guna melakukan hal-hal yang tidak ada manfaatnya

Kamu mengajarkan kepadaku untuk tidak mencampuri urusan pribadi orang lain, semua memiliki privacy untuk dijaga dan dihargai.

Kamu mengajarkan padaku untuk banyak membaca, karena itu jendela dunia. Banyak yang bisa dipelajari dari sana.

Terimakasih sahabat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buku Naik Pangkat

P ertemuan keduapuluh lima Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang ke-28 Pemateri: Dr. Imron Rosidi, M.Pd Moderator: Yandri Novitas S...

Resume Menulis