Minggu, 23 Agustus 2020

Menulis Buku dengan 6 Langkah

"Jika kita berani bermimpi dan mau membayar impian itu dengan kesungguhan, kerja keras dan do'a yang terus menerus, insyaAllah kita akan sampai pada apa yang dicita-citakan

Salam Man Jadda Wajada" (Akbar Zainudin)


     Menulis setiap hari memang bisa dilakukan jika kita punya disiplin dan komitmen yang kuat, ternyata Saya sendiri kesulitan untuk itu. banyaknya kesibukan lain yang harus dikerjakan dan kesulitan mengatur waktu juga menjadi bebrapa penyebabnya. Masih banyak penyebab dan alasan yang lain, namun seharusnya itu bukanlah hal yang  bisa dijadikan alasan untuk tidak menulis. Terus berusaha dan berusaha.... Semangat...

     Meskipun terlambat daripada tidak sama sekali... (ini sebenarnya hanya penyemangat sementara ya....) seharusnya Lebih Baik tidak Terlambat ....💪💪💪, Saya akan menuliskan kembali resume yang ke-7 dengan nara sumber hebat Bapak Akbar Zainudin Penulis Buku Man Jadda Wajada. 

Pertemuan dengan Bapak Akbar Zainudin lewat grup WA belajar menulis gelombang 15 yang difasilitasi oleh Om jay dan dipandu oleh bu Kanjeng dilaksanakan pada Rabu 19 Agustus 2020 ,

Mengenal Sosok Akbar Zainudin

     Akbar Zainudin adalah seorang trainer dan motivator Man Jadda Wajada yang berarti "siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil". Beliau lahir di Banyumas 7 Februari 1973.  Berawal dari mantra sakti "Man Jadda Wajada" yang diajarkan pertama kali saat masuk Pondok Modern Gontor, dimana kata-kata itu berpengaruh besar pada diri beliau, beliau menjadikannya buku dan materi pelatihan. Bukunya sendiri berjudul "Man Jadda Wajada" dan pelatihannya juga diawali dengan pelatihan Man Jadda Wajada yang kemudian berkembang menjadi pelatihan motivasi, pelatihan pengembangan diri, pelatihan manajemen, pelatihan menulis, hingga pelatihan kewirausahan. untuk mengenal beliau lebih jauh bisa melihat di https://akbarzainudin.com/profil/.

Langkah-langkah Menulis Buku

     Melangkah untuk melakukan perubahan adalah suatu keharusan. Jika kita hanya diam ataupun jalan di tempat maka kapan lagi kita akan berbuat. Melangkah juga harus tahu arah jalan yang akan dituju jangan sampai sesat ditengah jalan. dalam menulis buku kita juga harus tahu tujuan kita, kebanyakan kita menulis buku dengan tujuan untuk ditertibkan meskipun ada segelintir orang menulis buku hanya untuk dirinya sendiri. Pak Akbar Zainudin menjabarkan 6 Langkah dalam menulis buku yaitu TOJTRP: Tema, Outline, jadwal, Tulis, Revisi, Penerbit dalam menulis buku. Materi ini bisa dilihat dalam video beliau berikut ini: 

sumber: https://youtu.be/-7E7q4I4-vU

     Berikut ini adalah penjabaran 6 langkah menulis buku menurut Pak Akbar Zainudin:

Langkah Ke-1: T (Tema)

     Tentukan Tema. Setiap buku harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi. Tema ini akan mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Setiap orang sebenarnya bisa saja menulis berbagai tema buku, namun menurut pak Akbar, berusahalah untuk fokus menulis satu tema tertentu karena itu akan terkait dengan "branding", jika fokus pada satu tema maka kita akan dikenal ahli dalam tema tersebut tetapi kalau temanya berubah-rubah maka nanti orang akan bingung, kita sebenarnya ahli dalam bidang apa.

Langkah Ke-2: O (Outline)

     Buatlah Outline atau Daftar Isi. Outline ini digunakan untuk 1) membuat tulisan kita terarah, 2) mudah membuat jadwal dan target, 3) menghindari "ngeblank" pada saat menulis, dan 4) agar bukunya selesai. Membuat outline merupakan hal yang sangat penting namun sering diabaikan orang sehingga tulisan tidak terarah, 'melenceng" dan "lari" ke mana-mana, tidak tahu jalan akhirnya sehingga bukunya sulit untuk selesai. Banyak ide yang bagus, tetapi yang lebih bagis adalah ide yang difokuskan. Cara memfokuskan ide itu adalah dengan membuat outline.

Contoh Outline dari Buku "Man Jadda Wajada"

Tema: Motivasi umum, motivasi hidup

Konsep dasar 5W dan 1 H

WHY: 

  1. Mengapa motivasi itu penting dalam hidup.
  2. Motivasi apa yang membuat orang tergerak untuk berubah.
  3. Apa tujuan hidup seseorang?
  4. Mengapa orang harus berubah?
  5. Darimana perubahan itu bisa dimulai?
  6. Apa saja yang harus diubah?

WHAT:

  1. Apa itu sukses?
  2. Langkah-langkah apa saja yang harus dijalani agar kita bisa sukses?
  3. Potensi diri, kelebihan dan kekurangan.
  4. Memahami bahwa sukses itu bisa kita dapatkan.

HOW: 

  1. Bagaimana bermimpi besar.
  2. Bagaimana membuat rencana (action plan).
  3. Bagaimana berani memulai.
  4. Menjadi kreatif.
  5. Membangun momentum berubah.
  6. Kapan harus memulai?

Langkah Ke-3 : J (Jadwal)

     Buatlah Jadwal penulisan. Kalau daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita, mulailah membuat jadwal secara riil. Katakan 1 tulisan jadwalnya seminggu selesai, buatlah jadwal dari 30 tulisan itu kapan mau selesai. dengan membuat jadwal maka akan memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi dari hasil tulisan kita. 

Langkah Ke-4: T (Tuliskan)

     Tuliskan sesuai outline dan jadwalnya. Disiplin diri dan komitmen yang akan menetukan apakah tulisan akan selesai atau tidak. Tuliskan dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu tulisan sampai sempurna.

Langkah ke-5: R (Revisi)

     Revisi tulisan kalau semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu judul sampai sempurna. Kalau kurang sedikit tidak apa-apa. Tahap pertama: menyelesaikan semua draft buku, tahap kedua: baru revisi. 

Apa saja yang direvisi:

  1. Data dan informasi yang kurang
  2. Tata bahasa
  3. Gaya tulisan, disamakan dari awal hingga kahr
  4. Judul-judul artikel. buatlah judul yang menarik

Langkah ke-6: P (Penerbit)

     Kirim ke penerbit. Yang menjadi pertimbangan penerbit adalah:

  1. Bukunya laku atau tidak, hal ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca, apakah pembaca butuh buku kita, siapa yang butuh, berapa banyak yang orang butuh?, buku kita menjawab kebutuhan apa? Semaki besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar. Sehingga kita harus memahami buku kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca.
  2. Apa yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis, apa kelebihan buku kita dibandingkan dengan buku sejenis? 
  3. Apa yang akan Anda lakukan untuk membantu pemasaran buku? Kita harus punya jawabannya. Misalnya iklan di Medsos, Seminar, Pelatihan, Diskusi Buku, Membangu Komunitas dan lain sebagainya. 
Kita tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan kita mendapatkan uang ROYALTI sebesar 10 % dari buku yang terjual.

     Cara mengirim naskah adalah Naskah harus sudah jadi, Di print, dikirim hardcopy dan softcopy dalam bentuk CD atau Flash Disk. Biasanya kabar diterima atau tidak sekitar 3 bulan.

Buku-buku Karangan Akbar Zainudin

Pak Akbar Zainudin Menjawab

     Setelah pemaparan materi, maka berikutnya adalah tanya jawab. Adapun jawaban pak Akbar Zainudin dari pertanyaan yang diberikan peserta adalah sebagai berikut:

  1. Konten utama menulis buku motivasi adalah selalu memulai dengan konsep tulisan WHY, WHAT dan HOW sehingga mendapatkan kerangka tulisan, kemudian buatlah jadwal dan mulailah menulis
  2. Kiat mematuhi jadwal adalah Paksa diri untuk Sukses, dengan memaksa diri  maka kita akan berhasil. Agar bisa memaksa diri, selain target di depan harus ada motivasi besar mengapa buku haru selesai. Menulis sebenarnya terdiri dari dua sisi yaitu mental dan ketrampilan, antara mau dan mampu. Masalah MENTAL ini jauh lebih penting. Kalau orang MAU berjuang, akan lebih cepat tulisannya selesai walaupun secara kemampuan biasa-biasa saja. Sebaliknya, kalau sudah tidak mau atau malas-malasan, walaupun sebenarnya kualitas tulisannya baik, akan sulit untuk cepat selesai. Selain itu buatlah waktu khusus untuk menulis setiap hari. misalnya 15-30 menit setiap hari.
  3. Penerbit yang direkomendasi untuk pemula sebenarnya banyak sekali misalnya penerbit Andi dan Gramedia. kuncinya percaya diri. Kalau memang hanya untuk kepentingan angka kredit, sekarang ini banyak penerbit yang bisa membantu dengan penerbitan terbatas sesuai kebutuhan (printing on demand), dan mendaftarkan ISBN-nya. Di buku UKTUB ada sekitar 150an penerbit anggota IKAPI yang bisa dijadikan referensi memilih penerbit. 
  4. Cara menulis biar kalimat per kalimat enak dibaca dan nyambung adalah PRAKTIK, PRAKTIK, PRAKTIK, semakin banyak berlatih maka kualitas menulis kita akan terus bertambah jika kita mendisplinkan diri untuk menulis
  5. Gaya menulis adalah tentang audiens dan pembaca. Jika pembaca kita remaja, maka gaya penulisan kita dari awal hingga akhir untuk remaja. Jika pembaca kita orang tua, maka gaya penulisan kita juga untuk orang tua. Tentukan siapa pembaca kita, dan konsisten menulis dengan gaya mereka. Karena menulis itu seperti sedang ngobrol dengan pembaca, jadi ngobrollah sesuai dengan bahasa mereka. 
  6. Kecendrungan menulis buku fiksi atau non fiksi tergantung pad kenyamanan. Kalau terbiasa menulis fiksi butuh sedikit adaptasi, kalau buku non fiksi lebih mudah untuk dibuatkan kerangkanya. Kalau buku nonfiksi, kita bercerita tentang apa masalahnya, mengapa terjadi, dan bagaimana cara penyelesaiannya. Biasanya bersifat langsung. Kalau buku fiksi kan kita berbicara penyelesaian masalah melalui cerita, kalau nonfiksi kita langsung mengungkapkan pemecahan masalahnya secara langsung. 
  7. Buku itu ada yang memuat satu pemikiran lengkap ada juga yang memuat bunga rampai pemikiran dari berbagai aspek. Kalau memuat satu pemikiran lengkap, judul-judul dalam sebuah buku harus saling berhubungan dan membangun satu pemikiran lengkap. Kalau berbentuk bunga rampai, tulisan bisa tentang apa saja. Ada lagi satu buku antologi tulisan bersama. Ini ditulis bersama-sama oleh beberapa orang. Kuncinya adalah outline atau daftar isinya.
  8. Untuk mengetahui outline kita baik atau belum adalah 1) Diskusikan dengan rekan-rekan, berikan mereka gambaran outlinenya, dan minta pendapat mereka. 2) Diskusikan dengan calon pembaca kalau kita mau menulis satu buku dengan tema dan kerangka seperti ini apakah mereka mau membaca dan yang lebih penting mau membeli atau tidak. 3) Coba lihat beberapa buku sejenis. Bagaimana para penulis itu membuat outline.
  9. Hambatan terbesar dari seorang penulis adalah dirinya sendiri, yaitu rasa malas, tidak pede, kekhawatiran dan juga menuda menulis. Solusinya adalah motivasi baik dari diri sendiri maupun orang lain. Salah satu hal yang paling membahagiakan kita sebagai penulis adalah saat pembaca merasakan manfaat dari buku yang kita tuliskan.
  10. Membuat Judul yang menarik adalah 1) Kalimatnya pendek, jangan terlalu panjang. 2) Cari kata yang paling menunjukkan emosi dengan pembaca. 3) Semakin provokatif, semakin baik karena membuat pembaca penasaran dan ingin membaca tulisan kita. Terus menulis agar kita lebih banyak bermanfaat

Pesan dari Pak Akbar Zainudin

  1. Dimulai dari malam ini. Niatkan dan bangun komitmen bahwa kita akan memulai menulis. Agar diri kita lebih bermanfaat bagi diri kita, keluarga, anak didik, dan masyarakat secara luas. 
  2. Tantangan terbesar itu dari diri kita sendiri. Semakin kita bisa mengalahkan diri kita, semakin cepat kita bisa menulis. 
  3. Hilangkan semua kekhawatiran karena biasanya ada dalam pikiran. Kalau kita sudah melangkah, semua ketakutan dan kekhawatiran itu akan hilang. 
  4. Semuanya sekarang kembali kepada diri kita. Apakah kita ingin membuat perubahan dalam hidup kita atau kita membiarkan waktu terus berjalan dan mengalahkan kita. 
  5. Saatnya kita tidak hanya membaca kesuksesan orang lain, saatnya menuliskan sejarah kesuksesan kita sendiri. 


"Menulis adalah tentang membuat hidup kita lebih hidup. Menulis adalah tentang bagaimana membangunkan semua potensi dalam diri secara maksimal"

(Akbar Zainudin)


#Resume Ke-8

Hari/Tanggal      : Rabu/19 Agustus 2020

Nara Sumber    :  Akbar Zainudin

Moderator        :  Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.

6 komentar:

Buku Naik Pangkat

P ertemuan keduapuluh lima Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang ke-28 Pemateri: Dr. Imron Rosidi, M.Pd Moderator: Yandri Novitas S...

Resume Menulis