Minggu, 23 Agustus 2020

ATM untuk BERPRESTASI

     Kegagalan akan dilihat saat ini saja, jika suatu saat kamu berhasil maka kegagalan masa lalu tidak akan dilihat oleh orang lain.
 (Ibu waginem)

 

 Mengenal Sosok Guru Berprestasi 

      Setiap orang tentu sangat ingin berprestasi, untuk mencapai suatu prestasi bukanlah suatu hal yang mudah. Kegagalan demi kegagalan sering menghiasi proses panjang pencapaian prestasi tersebut. Terus bangkit dan mencoba lagi serta selalu mengevaluasi dari kegagalan tersebut adalah modal yang sangat berharga untuk berprestasi. Hal inilah yang telah dilakukan oleh Bapak Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd guru SMP Negeri 1 Wonosari Gunungkidul DIY dari tahun 2005 sampai sekarang. Guru yang sangat hebat ini lahir di Sleman pada tanggal 20 Nopember 1976. Beliau adalah juara 1 Guru SMP berprestasi  tingkat Nasional  tahun 2015, Duta Rumah Belajar Tk Nasional dan Duta Rumah Belajar Terinovatif Tahun 2018 juga Duta Sains P4TK IPA Bandung Tahun 2020 dan masih banyak lagi prestasi beliau yang lain yang sangat mencengangkan. 

     Prestasi-prestasi yang didapatkan beliau tentu saja tidak pernah lepas dari dukungan keluarga seperti anak, istri dan orang tua, dan terutama yaitu Ibu. Seorang ibu pastinya akan rela berkorban apa saja demi kebahagiaan anaknya, seorang ibu juga selalu siap melindungi dan menguatkan dan tentu saja ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Nasihat orang tua juga adalah petuah yang tentu saja harus selalu dijadikan penyemangat dan dasar untuk terus menjadi lebih baik. Pak Sigit sangat menghargai ibu beliau dengan selalu mengingat nasihat-nasihat dari ibu beliau, kata-kata yang saya tulis di atas adalah kata-kata dari Bu Waginem yang merupakan ibu dari Pak Sigit. Nasihat lainnya yang diberikan oleh Bu Waginem yang juga berkesan bagi Saya yaitu "Kalah Cacak Menang Cacak" yang artinya kalah maupun menang merupakan hal yang biasa.

     Sudah memiliki banyak prestasi sejak tahun 2009 tidak membuat pak Sigit berhenti, beliau terus bersemangat untuk menggapai prestasi-prestasi lain yang luar biasa sehingga setiap tahun nampaknya prestasi beliau selalu ada. Adapun prestasi-prestasi yang sudah beliau raih adalah Finalis kompetisi guru tingkat nasional dan Finalis inovasi pembelajaran tingkat nasional SMP pada tahun 2009, Juara 3 Situs web SMP tingkat provinsi DIY tahun 2010, juara 1 situs web SMP tingkat Provinsi DIY tahun 2011, Finalis Lomba Media Pembelajaaran Ki Hajar Penghargaan Tingkat Nasional tahun 2012, Juara 1 Guru Gambar SMP tingkat Provinsi dan Finalasi Guru Gambar tingkat Nasional  serta Juara 2 Guru tingkat Kabupaten Kidul tahun 2013. Pada tahun 2014 beliau adalah Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional. Pada tahun 2015 menjadi Juara 1 Guru SMP berprestasi tingkat provinsi DIY dan juga tingkat Nasional, penerima Gubernur Anugerah DIY, dan Juga Penerima Satya Lencana Bidang Pendidikan dari Presiden RI masih di tahun yang sama. Pada tahun 2016 menerima penghargaan kursus singkat dari Australia Award Indonesia di Melbourn Sydney. Sedangkan pada tahun 2017 merupaka Peserta Literasi tingkat nasional. Pada tahun 2018 menjadi Duta Rumah Belajar Tingkat Nasional dan merupakan Duta Rumah Belajar Terinovatif. Juga menjadi Penerima Anugerah Berprestasi Sarjana Adi Manggala Bidang Pendidikan dari UNY pada Dies Natalis UNY yang ke-56. Pada tahun 2020 beliau adalah Duta Sain P4TK IPA Bandung. Sungguh suatu prestasi yang luar biasa dan keren. Tidak sabar menunggu prestasi-prestasi berikutnya di tahun ini dan yang akan datang. Alhamdulillah pada hari ini (Jum'at, 21 Agustus 2020) bisa belajar langsung dari beliau meskipun hanya lewat grup WA Belajar Menulis Gelombang 15 yang dipandu oleh Bu kanjeng dan difasilitasi oleh Om Jay. Kesempatan yang sangat langka dan luar biasa. Terimakasih Pak Sigit, Bu kanjeng dan Om Jay.

 Tips Menjadi Guru Berpestasi

     Adapun tips yang Pak Sigit berikan untuk bisa menjadi orang yang berprestasi yang didapatkan dari pengalaman beliau menjadi peserta Simposium guru tingkat provinsi tahun 2006 adalah

  1. Untuk beprestasi dibutuhkan belajar sejak dini dengan orang-orang hebat. Seperti saat ini yang kita lakukan yaitu belajar dari pengalaman beliau sehingga semoga kita bisa juga menjadi orang-orang yang hebat di masa yang akan datang. 
  2. Mempelajari ilmu dari orang-orang hebat tersebut  dengan model ATM (Amati Tiru Modifikasi) jadi bukan ATM (Anjungan Tunai Mandiri), untuk hebat kita bukan minta transferan uang dari orang-orang hebat tetapi kita harus bisa mengamati, meniru dan memodifikasi dari karya-karya orang hebat tersebut tetapi jangan coba-coba copas, copy paste tanpa mencantumkan sumber asalnya karena itu termasuk plagiasi. Menurut pak Sigit model ATM ini bisa diterapkan sesuai dengan bidang kemampuan yang akan kita kembangkan untuk beprestasi. Jika ingin menjadi penulis yang hebat maka dekatlah dengan Penulis, jika ingin menjadi guru yang hebat maka dekatlah dengan guru yang hebat. Ini berlaku dengan ilmu minyak wangi, jika kita dekat dengan penjual minyak wangi maka kita akan mendapatkan wanginya. Tentu saja kita harus bisa mengenali karakter diri kita masing-masing. 

     Pak Sigit juga menyampaikan, untuk mengikuti suatu kompetisi maka kita harus memiliki: 1) Produk yang unggul dibandingkan dengan kompetitor yang lain, 2)Karya tulis ilmiah sesuai dengan gaya selingkungnya, 3)File presentasi yang baik, 4) Kesiapan mental pada saat presentasi, 5)Fokus presentasi pada isi naskah dan tidak boleh melantur pada saat presentasi, dan yang tidak kalah pentingnya adalah melakukan pendataan dan pengarsipan yang baik dan juga pendokumentasian atau jejak rekam atau portofolio.  

Adapun tips-tips yang beliau berikan untuk menjadi guru berprestasi tingkat nasional adalah

  1. Cari pedoman pemilihan guru berprestasi pada tahun penyelenggaraan dilaksanakan
  2. Cermati isi dari pedoman tersebut berkaitan dengan proses penilaian dari tingkat Kabupaten, Provinis dan Nasional
  3. Buat Portofolio 8 tahun terakhir sesuai dengan ketentuan dari buku pedoman pemilihan guru beprestasi
  4. Persiapkan naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya
  5. Buat makalah evaluasi diri mengapa saya layak sebagai guru beprestasi dengan tema dan penulisan sesui dengan ketentuan pedoman guru berprestasi
  6. Persiapkan video pembelajaran untuk satu tatap muka yang mencerminkan proses pembelajran yang benar sesuai dengan RPP yang dibuat. 

     Meskipun sebelum menjadi juara guru berprestasi tingkat Nasional kegagalan-kegagalan pernah dilalui oleh pak Sigit namun beliau tidak pernah menyerah dan terus berusaha untuk mengikuti even-even tingkat nasional. Beliau selalu mengevaluasi apa saja penyebab kegagalan-kegagalan tersebut dan mencatatkannya di jurnal pribadi untuk perbaikan kedepannya. Hasil catatan beliau yang bisa kita pakai jika akan mengikuti kompetisi adalah 1) selalu mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, 2) karya yang diikutkan bukan karya yang instan tetapi harus disiapkan jauh hari dan ada jiwa, ruh dan semangat kita didalamnya, 3) melihat poin-poin penting yang akan dinilai juri, 4) menyiapkan diri, pribadi, mental dan fokus pada lomba, dan 5)pada saat presentasi harus fokus pada materi yang disampaikan.

Narasumber Menjawab

     Setelah pemaparan materi, maka berikutnya adalah tanya jawab. Adapun jawaban pak Sigit Suryono dari pertanyaan yang diberikan peserta adalah sebagai berikut:

  1. Motivasi yang membuat gigih mengikuti berbagai macam perlombaan adalah sebagai ajang balas dendam karena sebelumnya tidak mempunyai prestasi seperti saat SD meskipun juara 1 untuk nilai raport namun tidak pernah diikutkan di berbagai lomba akademik, di SMP sudah susah ikut lomba karena peringkat saja 39, 41, 35 di kelas dari 44 siswa itupun di sekolah saya ada 10 kelas. di SMA jauh dari harapan untuk ikut lomba.... maka saat jadi guru kesempatan ada siapapun boleh ikut lomba asal punya karya yang sesuai dengan tupoksi lomba sehingga bisa mengikuti lomba. Prinsipnyakalah ya sudah menang ya sudah "kalah cacak menang cacak". keberhasilan akan didapat setelah mengikuti lomba berkali-kali, berarti perlu mencari pengalaman, dari hasil pengalaman bisa diterapkan pada lomba berikutnya.
  2. Memotivasi diri pada saat gagal adalah dengan menerapkan pepatah kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, selalu mengevaluasi dan mengintrospeksi diri dan meskipun kalah tetap merasa menang dibanding yang tidak ikut lomba dan juga memiliki produksi PiKi yang bisa dinilai Aknya, artinya AK tetap akan didapat, bisa naik pangkat dan dapat uang tambah untuk keluarga.
  3. Makna prestasi adalah hasil capaian yang dinilai sesuai dengan gaya selingkung masing-masing event,  prestasi akan dirasakan hanya saat event tersebut berlangsung dan setelah itu kita akan kembali hidup di dunia nyata sebagai pengajar, pendidik dan juga motivator maka maka prestasi yang hakiki bagi kita sebagai guru adalah kita bisa mendidik, mengajar dan memotivasi siswa kita sesuai dengan daerah kita masing-masing dan sesuai dengan karakter kedaerahan masing-masing dan yang paling utama kita bisa menjadi inspirasi bagi mereka untuk bisa berhasil karena keberhasilan seseorang butuh model untuk di tiru dan di gugu yaitu kita guru
  4. Menumbuhkan mental percaya diri setelah mengalami kegagalan adalah orang gagal dalam suatu kegiatan atau event atau lomba setelah mempersiapkan diri dengan baik pasti akan muncul, penyesalan kenapa tidak lebih menyiapkan diri, kenapa tidak maksimal, kenapa kurang berlatih dan lain sebagainya bahkan muncul rasa peprcaya diri kurang. Hal ini perlu kita pahamkan pada siswa atau kalau pada diri kita akan lebih mudah, kita gagal saat ikut lomba, maka tatap dan lihat orang lain yang tidak ikut lomba pasti gagal tidak menangpun tidak, mereka tidak akan punya nilai apa-apa sementera kita yang ikut lomba ketika gagal apa yang kita miliki dibandingkan orang yang tidak ikut lomba adalah karya, ilmu, dan juga pengalaman dimana dengan pengalaman kegagalan akan memungkinkan kita menang di kemudian hari, munculkan mental untuk menjadi juara, maka tips untuk menjadi juara adalah harus lebih lama belajarnya,harus lebih siap dan harus lebih maksimal dari kompetitor lain sehingga "butuh pengalaman", pengalaman sering didapat dari kegagalan masa lalu.
  5. Bidang lomba yang diikuti adalah seputar IPA dan TIK seperti pembuatan media pembelajaran berbasis TIK untuk mata pelajaran IPA, baik berbasis komputer, ataupun berbasis android. (MPI: Multimedia pembelajaran interaktif), dari media dilakukan riset yang namanya RnD untuk pengembangan media, media yang jadi kemudian bisa digunakan untuk PTK. Pernah sekali ikut lomba yang menyimpang dari keilmuan yaitu Diseminasi literasi Nasional tahun 2017 dengan membawakan  cerpen karya istri dengan judul "Aku ingin menghitung rembulan".
  6. Kegiatan Desiminasi literasi tingkat nasional pada tahun 2017 merupakan salah satu Desiminasi literasi bagi guru berprestasi maupun guru-guru yang mendapatkan Pelatihan literasi dari Kesharlindung. Untuk peserta ada 200 orang yang memiliki karya tulis bisa buku, maupun naskah yang siap terbit.  Pesertanya adalah dari guru-guru berprestasi, pemenang inobel dan lain-lain. Kegiatan ini dibagi menjadi 4 kelas yang terdiri dari 50 orang dimana setiap orang mempresentasikan karyanya dihadapan 5 juri.
  7. Rumah belajar merupakan portal pembelajaran yang dikembangkan oleh pusdatin kemdikbud, yang memiliki fitur utama antara lain sumber belajar, kelas maya, bank soal, dan juga kelas digital. Di rumah belajar kita juga bisa mengambil media pembelajaran baik secara online maupun secara offline dan kitapun dapat men upload media pembelajaran dalam bentuk video yang kita miliki dan akan tampil jika sudah dinilai oleh tim penilai dari rumah belajar. Begitu juga jika kita memiliki media pembelajaran dalam bentuk html5/web kita juga bisa menguplod dan untuk tampil di sumber belajar mengunggu kualitas kontrol dari tim pusdatin. Ddemikian juga untuk bank soal ada fasilitas bagi guru untuk memiliki atau menambah bank soal di fitur utama rumah belajar.
  8. Gaya selingkung adalah aturan tertulis yang disampaikan oleh panitia lomba, bisa karya media, bisa buku, bisa karya tulisnya dan lain-lain, intinya aturan setiap lomba harus di pahami dari petunjuk teknis lomba. 
  9. Untuk bisa mengetahui karya kita unggul adalah dengan mengikuti banyak event dan tentu banyak belajar dari kompetitor dan terus belajar tren mode lomba saat ini bisa lewat youtube, web dan lain-lain, intinya pengalaman akan didapat dengan terus belajar dan pengamatan.
  10. Arti seorang Ibu bagi saya adalah "sebenarnya guru", beliau mendidik dengan tulus dari saat kita lahir tidak tau apa-apa, kemudian dididik pelan-pelan bagaimana makan yang benar, bagaimana minum yang benar, mentatih kita untuk berjalan, dan menyayangi kita sepanjang waktu. Ibu bagi saya adalah orang yang selalu ada ketika kita butuh, ketika kita jatuh beliau yang membangunkan, ketika kita berdiri tegak beliau yang mendorong, ketika kesombongan muncul beliau yang selalu mengingatkan. Bagi saya ibu adalah kunci utama kesuksesan setiap orang.

      Semua Prestasi yang didapatkan tidak terlepas dari kesiapan dan kesungguhan diri kita dan yang utama adalah dorongan serta dukungan dari orang-orang yang ada disekitar kita. Jangan pernah melupakan hal ini. Peran orang tua sangat penting bagi perkembangan anak-anaknya. "Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda"

Prestasi adalah hasil yang dicapai dengan gaya selingkung masing-masing event, prestasi akan dirasakan hanya saat event berlangsung 

(Sigit Suryono)


#Resume Ke-9

Hari/Tanggal     :  Jum'at/21 Agustus 2020

Nara Sumber    :  Sigit Suryono, S.Pd.,M.Pd.

Moderator        :  Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.



6 komentar:

  1. Semua tidak terlepas dari kesiapan dan kesungguhan diri kita dan yang utama adalah dorongan serta dukungan dari orang-orang yang ada disekitar kita. Jangan pernah melupakan hal ini.

    Termasuk dukungan teman seperti Anda. Ya, kan? Teruslah menulis

    BalasHapus
  2. Mantap, lengkap dan bernas Bu, resumenya. Semoga kisah kegigihan dan kesuksesan Pak Sigit pun bisa menginspirasi kita...

    BalasHapus
  3. Keren bu. Alurnya enak dibaca.
    Salam kembaranku eh maksudnya kembaran nama. hehehe

    Salam Literasi.

    BalasHapus
  4. Cihuuyyyy... ketemu lagi tulisan blog yang berbeda dan asik dibaca
    Tetap semangat dan menebar inspirasi Bu

    BalasHapus

Buku Naik Pangkat

P ertemuan keduapuluh lima Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang ke-28 Pemateri: Dr. Imron Rosidi, M.Pd Moderator: Yandri Novitas S...

Resume Menulis