Selasa, 21 Februari 2023

Buku Ajar, Karya Guru

Pertemuan kesembilanbelas
Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI
Gelombang ke-28

Pemateri: Mudafiatun Isriah, M.Pd
Moderator Mutmainah

Tema: Menulis Buku Ajar
Senin/20 Februari 2023

Buku ajar bukanlah hal yang asing bagi guru. Buku ajar membantu kita dalam melaksanakan pembelajaran dan merupakan salah satu sumber atau referensi kita dalam mengajar. Buku ajar juga dapat dijadikan acuan dalam mengajar. Apa sebenarnya buku ajar tersebut? Apa bedanya dengan bahan ajar? Materi tersebut akan dipaparkan oleh narasumber berikut ini.
Dr. Mudafiatun Isriyah, M. Pd . Beliau adalah konselor dan penulis juga asesor BAN PAUD Jatim. Lulus cum laude prodi PAUD UNESA Surabaya dan melanjutkan studi di Universitas Negeri Malang untuk meraih gelar doktor Bimbingan dan Konseling. Beliau berhasil mengikuti tantangan menulis buku dalam seminggu bersama Prof Ekoji dan berhasil meraih penghargaan perpusnas sebagai penulis buku terbaik 1 tahun 2021 dalam tema Pendidikan Jarak Jauh.

Adapun buku yang sudah beliau tulis yaitu Peran Guru dan Orangtua sebagai Pusat Sumber Belajar, Antologi Social Presence Kunci Sukses Distance Learning, Trik Menulis di Kala Sibuk, Model Bimbingan Online untuk Meningkatkan Social Presence Mahasiswa PJJ, Implementasi Sosial Presence dalam Bimbingan Online, dalam konteks Perspektif Komunikasi Personal, Interpersonal dan Impersonal, Literasiku dalam Bimbingan dan Konseling dan yang saat ini proses isbn penerbit Mayor berjudul: Praktik Konseling (Pada Faktor-faktor Determinan yang Mempengaruhi Efikasi Akademik Siswa.

Bahan Ajar vs Buku Ajar

Semua jenis sumber daya yang digunakan untuk mendukung guru, dosen, dan siswa/mahasiswa selama kegiatan belajar mengajar disebut sebagai bahan ajar. Bahan ajar dapat berupa bahan tertulis atau pun tidak tertulis. Bahan ajar dapat berupa bahan tertulis atau pun tidak tertulis. Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga dapat tercipta lingkungan dan suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar. Bahan ajar ada yang cetak dan non cetak. Bahan ajar cetak seperti buku teks, buku referensi dan monograf, bahan ajar mandiri/modul/BAJJ, panduan/petunjuk/pedoman), Atlas/peta), diagram/poster, dan brosur/leaflet/ manual.Sedangkan bahan ajar non cetak seperti Internet/Web Based Courses/e-learning, CAI/ Pembelajaran Berbantuan Komputer, Slide, Video/TV, dan Audio/Radio.

Buku Ajar merupakan salah satu bentuk bahan ajar. Buku Ajar adalah buku ilmiah berupa uraian materi pembelajaran yang disusun secara logis dan sistematis dengan bahasa yang lugas, digunakan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran (Pannen & Purwanto, 2001).

Mengapa buku ajar penting dalam pembelajaran?
1. Guru lebih banyak waktu untuk memberi bimbingan kepada siswa/mahasiswa
2. Siswa dapat belajar sekalipun tidak ada guru
3. Siswa dapat belajar kapan dan di mana saja
4. Siswa tidak terlalu tergantung kepada guru sebagai satu-satunya sumber informasi
5. Siswa bisa belajar dengan kecepatan masing-masing sesuai dengan potensi

Mengacu pada trilogi pembelajaran yaitu tujuan, strategi dan penilaian dimana syarat terjadinya pembelajaran adalah adanya siswa/mahasiswa, adanya guru/dosen dan adanya materi. Kebutuhan bahan bacaan bagi seorang mahasiswa merupakan suatu keniscayaan begitu juga dengan siswa. Guru sebagai agen aktivitas pembelajaran harus mampu menyusun buku ajarnya sendiri untuk memenuhi kebutuhannya dalam mengajar. Selain itu guru/dosen memiliki keuntungan jika bisa membuat buku ajar seperti promosi dan kenaikan pangkat, mendapatkan insentif, finansial-royalti, eksistensi diri, media ekspresi, branding personal dan institusi dan penguatan keilmuan.

Syarat awal menulis buku ajar adalah penguasaan ilmu, kemampuan berbahasa dan komitmen guru/dosen. Guru adalah peneliti dan pembelajar. Guru telah mahir dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan silabus, ini bisa dijadikan dasar dalam pembuatan buku ajar. Desain pembelajaran yang telah dibuat merupakan langkah awal dalam memulainya. Pengalaman dan kurikulum dijadikan pegangan dalam menulis buku ajar. Semua mata pelajaran yang telah didesain sama dengan outline calon buku ajar kita karena ini akan dapat menghasilkan buku ajar, buku modul dan diktat. Sebagai peneliti guru akan menghasilkan buku referensi, monograf, artikel ilmiah yang bisa dijadikan bahan untuk membuat buku.

Jenis-jenis buku ajar yaitu buku ajar, buku modul, diktat, petunjuk praktikum, naskah tutorial. Buku hasil penelitian/pemikiran yaitu buku referensi, dan monograf. Buku yang beliau mendapatkan penghargaan terbaik 1 perpusnas dengan tema Pendidikan Jarak Jauh merupakan huku hasil penelitian yang menjadi buku referensi karena didalamnya sarat materi yang dibutuhkan oleh guru bimbingan konseling.

BUKU AJAR VS BUKU TEKS

Buku Ajar pada umumnya:
1. Ditulis dan dirancang untuk digunakan siswa/mahasiswa.
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran.
3. Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel.
4. Strukturnya berdasarkan kompetensi yang akan dicapai.
5. Ada pemberian kesempatan latihan bagi mahasiswa.
6. Selalu memberikan rangkuman.
7. Kepadatan berdasarkan kebutuhan mahasiswa
8. Dikemas untuk digunakan dalam pembelajaran.
9. Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari mahasiswa.
10.Mencantumkan petunjuk penggunaan buku ajar.

Buku Teks pada umumnya:
1. Ditulis terutama untuk digunakan dosen atau pembaca umum, dipasarkan secara luas.
2. Tidak selalu menjelaskan tujuan pembelajaran.
3. Disusun secara linier.
4. Strukturnya berdasarkan logika bidang ilmu (content).
5. Belum tentu memberikan latihan bagi mahasiswa.
6. Belum tentu ada rangkuman.
7. Materi buku teks sangat
8. Dikemas untuk dijual secara umum.
9.Tidak ada mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pemakai.
10.Tidak memberikan petunjuk cara mempelajarinya.

CARA PENYUSUNAN BUKU AJAR

Pertama, penataan informasi (compilation text). Guru/Dosen melakukan kompilasi bahan dari berbagai sumber yang telah beredar di pasaran berdasarkan RPP/RPS yang telah disusun

Kedua, pengemasan kembali (information repackaging). Guru/Dosen melakukan pengemasan kembali dari sumber-sumber yang telah ada disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi yang ingin dicapai dalam RPP/RPS

Ketiga, menulis sendiri (starting from scratch). Guru/Dosen menulis sendiri berdasarkan kepakarannya berdasarkan RPP/RPS mata pelajaran/kuliah yang diampu

Prosedur Kompilasi

  1. Kumpulkan seluruh buku, artikel jurnal ilmiah, dan sumber acuan lain yang digunakan dalam mata pelajaran seperti yang tercantum dalam daftar pustaka di RPP/RPS.
  2. Tentukan bagian-bagian buku, artikel jurnal ilmiah, dan bagian dari sumber acuan lain yang digunakan per bahan kajian sesuai dengan RPP/RPS
  3. Fotokopi seluruh bagian dari sumber yang digunakan per bahan kajian sesuai dengan RPP/RPS.
  4. Pilahlah hasil fotocopy tersebut berdasarkan urutan bahan kajian yang sesuai dengan RPP/RPS
  5. Buatlah/tulislah halaman penyekat bahan untuk setiap bahan Kajian/BAB
  6. Bahan-bahan yang sudah dilengkapi dengan halaman penyekat untuk setiap Bahan Kajian kemudian dijilid rapi (selanjutnya dicopy untuk dibagi kepada siswa/mahasiswa)
  7. Buatlah/tulislah pedoman guru/dosen dan pedoman siswa/mahasiswa untuk mendampingi bahan yang sudah dikompilasi tersebut.

Prosedur Pengemasan Kembali Informasi

Informasi yang sudah ada di pasaran dikumpulkan berdasarkan kebutuhan (RPS + RTM) Informasi tersebut disusun kembali/ditulis ulang dengan gaya bahasa dan strategi yang sesuai untuk menjadi buku ajar (digubah), kemudian ditambahkan:
· Kemampuan/kompetensi yang akan dicapai.
· Petunjuk belajar bagi mahasiswa.
· Latihan.
· Ringkasan.
· Umpan balik.
· Evaluasi formatif.

Pertimbangan Penulisan Buku Ajar Oleh Guru/Dosen (Menulis Sendiri)
1. Guru merupakan pakar dalam bidangnya (menguasai bidang ilmu).
2. Guru mempunyai kemampuan menulis.
3. Guru memahami kebutuhan mahasiswa dalam bidang ilmu yang dibinanya.
4. Guru memiliki kemampuan mendesain pembelajaran

PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN MATERI BUKU AJAR

Prinsip Relevansi
Materi pembelajaran hendaknya ada hubungannya dan memberikan kontribusi bagi upaya pencapaian capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir. Misalnya, jika kemampuan yang diharapkan dikuasai mahasiswa berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta.

Prinsip Konsistensi/Keajegan
Materi pembelajaran harus konsisten dengan kemampuan akhir yang ingin dicapai, baik dari segi jumlah materi maupun dari taksonominya. Jika kemampuan akhir yang harus dikuasai mahasiswa empat macam, maka materi buku ajar yang harus dikembangkan juga harus meliputi empat macam

Prinsip Kecukupan
Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu mahasiswa menguasai kemampuan akhir yang diharapkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.

SISTEMATIKA BUKU AJAR

Biasanya tergantung dari penerbit tetapi sebagai seorang guru kita juga memiliki kesiapan untuk menata outline buku kita sendiri yaitu:
Pendahuluan
Penyajian
Penutup
Daftar Pustaka
Senarai (glossary)

Tinjauan Mata Pelajaran : Prakata
֍ Petunjuk Penggunaan Buku Ajar bagi Mahasiswa
֍ Identitas Mata Kuliah
֍ Deskripsi Singkat Isi Buku Ajar
֍ Kegunaan Mata Kuliah bagi Mahasiswa
֍ Capaian Pembelajaran Mata kuliah

Kemampuan Akhir
Indikator
Pendahuluan, terdiri dari:
֍ Deskripsi singkat berupa gambaran umum tentang cakupan bab tersebut.
֍ Relevansi antara bab tersebut dengan pengalaman yang telah dimiliki mahasiswa atau manfaat bagi mahasiswa.

Penyajian:
֍ Uraian atau penjelasan materi (sesuai dengan jenis materi) dan diikuti dengan contoh-contoh.
֍ Ilustrasi yang sesuai dengan uraian materi.
֍ Tugas dan Latihan yang dilakukan mhs setelah membaca uraian materi.
֍ Rangkuman/ringkasan dari konsep atau prinsip yang dibahas.

Penutup, terdiri dari:
֍ Penilaian, konsisten dengan rumusan indikator dan Kemampuan Akhir.
֍ Umpan balik, untuk dapat menilai sendiri hasil belajarnya (kunci jawaban tes).
֍ Tindak lanjut.

DAFTAR PUSTAKA
SENARAI, berupa daftar istilah teknis yang dianggap penting dan perlu dijelaskan.
DAFTAR INDEX (jika diperlukan).

Kolaborasi Buku Referensi dan buku ajar

Buku referensi ini adalah hasil penelitian yg didukung oleh beberapa temuan sebelumnya yang bisa mendukung hasil penelitian secara ilmiah, kalo referensi berdasakan penelitian kalo buku ajar hasil desain seorang guru dari RPS nya. Untuk mengkolaborasikan buku referensi dan buku ajar tentunya guru bisa mengambil cuplikan hasil penelitian atau materi yang sangat menarik diantara materi yang sudah disiapkan kemudian diangkat menjadi sebuah buku ajar, ini akan menarik sekali, seperti buku yang mendapat penghargaan dari puspernas merupakan hasil penelitian dikampus. Hasil peneltian tersebut menarik karena perlu ilmu tentang belajar jarak jauh terutama ilmu BK yaitu bagaimana siswa/mahasiswa memiliki sikap menghormati/menghargai guru/dosen dalam belajar, ini yang diangkat dalam buku tersebut. Ini namanya buku bernovelty, buku yg ada ruhnya. Kita bisa mengangkat salah satu rancangan yang sudah tersedia kemudian ambil salah satunya baru dicarikan teorinya, sabagai bahan referensi terkait keilmuan tersebut, jadilah buku ajar yg sangat menarik dan sangat dibutuhkan oleh siswa karena guru mengangkat buku tersebut dari pengalaman guru itu sendiri di kelas.

Guru merupakan sosok yg akan ditiru, guru sebagai model yang akan menjadi figur, daya pandang siswa tak terukur karena melihat sosok guru idaman. Torehan guru menjadi prasasti bagi siswa, maka lantas guru mau seenaknya tanpa harus menjawab kebutuhan siswa yang sesungguhnya?? sungguh tidak manusiawi jika seorang tidak merancang pembelajaran yang sesuai kebutuan siswa. Oleh karena itu marilah kita menjadi seorang guru yang memiliki komitmen untuk menghargai diri sendiri sebaga seorang yang sangat ditunggu siswa, jadilah guru yang kreatif, desainlah pembelajaran yang menarik, buatlah buku ini sebagai hasil karya guru yang ditunggu. (Mudafiatun, 2023)

Guru seyogyanya bisa menyusun buku ajarnya sendiri sesuai dengan indikator yang dibuat. RPP merupakan outline yang bisa dikembangkan menjadi buku ajar. Sejauhmana komitmen seorang guru untuk menulis buku ajarnya sendiri menjadi syarat utama. Banyak dari kita merasa nyaman ataupun berada di zona nyaman dengan menggunakan buku ajar yang telah ada atau tersedia dari karangan orang lain. Setiap orang mempunyai tujuan masing-masing dalam menulis. Bagaimana kita ingin meninggalkan goresan ataupun tinta emas dalam dunia literasi, maka jawabannya mulailah menulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buku Naik Pangkat

P ertemuan keduapuluh lima Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang ke-28 Pemateri: Dr. Imron Rosidi, M.Pd Moderator: Yandri Novitas S...

Resume Menulis