Jumat, 17 Februari 2023

Menulis Puisi Harapanku

Pertemuan ketujuhbelas
Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI
Gelombang ke-28

Pemateri: Dr.Hj. E. Hasanah, M.Pd.
Moderator: Sim Chung Wei
Tema: Menulis Puisi
Rabu/15 Februari 2023

Puisi merupakan alat atau media yang dapat digunakan untuk mengungkapkan perasaan, menyampaikan maksud serta tujuan dari sesuatu yang kita inginkan. Keindahan diksi dan iramanya membuat kita sering terbuai dan dapat memahami makna yang terkandung didalamnya secara mendalam serta merasakan emosional yang luar biasa. 
Narasumber luar biasa, seroang pegiat literasi dan memiliki prestasi yang luar biasa akan memaparkan tentang puisi. Beliau adalah Dr. Hj, E. Hasanah, M.Pd yang dilahirkan di di Sukabumi pada tanggal 10 Agustus 1967 dari pasangan Bapak Adjar Djarkasih dan Umi Siti Aisyah. Beliau lulusan dari Pascasarjana Ilmu Pendidikan (S3) di UNINUS Bandung (lulus tahun 2022) dan saat ini bekerja sebagai pengawas madrasah Aliyah di Kankemenag Sukabumi sejak tahun 2015. 

Prestasi yang telah beliau raih diantaranya yaitu Pengawas berprestasi tingkat Jawa Barat tahun 2021 dan sebagai salah satu Peraih Anugerah Guru dan GTK Kemenag Berprestasi Tingkat Nasional Kategori Pengawas Madrasah Berprestasi tahun 2021. Prestasi beliau dibidang literasi yaitu sejak tahun 2021 hingga sekarang telah menulis buku solo dan menulis pantun, puisi, cerita, dan non-fiksi. Buku yang sudah terbit berjudul Buku Panduan Guru Penulis Pemula (buku solo dengan ISBN 978-623-378-050-6, terbit September 2021) dan berjudul Selaksa Suara Sukma (Buku solo dengan ISBN 978 623 378 538 9 terbit 2023). Buku antologi yang dibuat lebih dari 70 buku antologi diantaranya; “Tantangan Pendidikan Abad ke-21_Antologi Artikel Dunia Pendidikan Indonesia di Era Digital; Menggerakkan Literasi Mencerdaskan Generasi_Antologi Pegiat Literasi Berbagi dan Beraksi; Inspirasi dalam Untaian Puisi,” dan lainnya. Berikut pemaparan beliau mengenai puisi.

Pengertian puisi

Puisi menurut H.B. Jassin adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu. Menurut KBBI puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait juga merupakan gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama dan makna khusus. 

Selain itu puisi juga dikatakan sebagai sajak. Sajak bebas merupakan puisi yang tidak terikat oleh rima dan matra, dan tidak terikat oleh jumlah larik dalam setiap bait, jumlah suku kata dalam setiap larik. Sajak berpola merupaka puisi yang mencakupi jenis sajak yang susunan lariknya berupa bentuk geometris, seperti belah ketupat, jajaran genjang, bulat telur, tanda tanya, tanda seru ataupun bentuk lain. Sajak dramatik merupakan sas puisi yang memiliki persyaratan dramatik yang menekankan tikaian emosional atau situasi yang tegang. Sajak lama merupakan puisi yang belum di[engaruhi oleh puisi barat, seperti pantun, gurindam, syair, mantra dan bidal. Sajak mbeling merupakan sajak ringan yang tujuannya membebaskan rasa tertekan, gelisah, dan tegang, sajak main-main.

Struktur Puisi

Struktur fisik puisi (unsur wujud) terdiri dari bentuk (berbentuk baris-bait), diksi (pemilihan kata indah dan memiliki kekuatan makna), majas (Bahasa kias untuk mengungkapkan isi hati penyair) dan rima (persamaan bunyi di baris/akhir baris untuk memunculkan keindahan bunyi. Puisi ada dua jenis yaitu puisi lama dan puisi baru.

Jenis Puisi

Puisi ada dua jenis yaitu puisi lama dan puisi baru.

Puisi Lama

Puisi Lama merupakan puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan yaitu jumlah kata dalam 1 baris, jumlah baris dalam 1 bait, persajakan (rima) dan banyak suku kata di tiap baris. Adapun ciri-cirinya yaitu tidak diketahui nama pengarangnya, penyampaian dari mulut ke mulut yang merupakan sastra lisan, sangat terikat akan aturan misalnya jumlah baris di tiap bait. 

Jenis puisi lama ada empat yaitu mantra, pantun, seloka dan talibun.
Pertama yaitu mantra, adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Contoh mantra untuk mengobati orang dari makhluk halus.
Sihir lontar pinang lontar
Terletak diujung bumi
Setan buta jembalang buta
Aku sapa tidak berbunyi

Kedua yaitu pantun, adalah puisi yang bercirikan bersajk a-b-a-b, setiap bait terdiri dari 4 baris, dan di tiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, sedangkan 2 baris berikutnya sebagai isi. Contoh pantun nasihat.
Sungguh elok emas permata
Lagi elok intan baiduri
Sungguh eleok budi Bahasa
Jika dihias akhlak terpuji

Ketiga yaitu seloka, adalah pantun yang berkait atau bertautan
Contoh:
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam dan siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang snedi habis terguncang

Keempat yaitu talibun, adalah pantun genap yang setiap barisnya terdiri dari 6,8 atau 10 baris
Contoh:
Anak orang di padang tarap
Pergi berjalan ke kebun bunga
Hendak ke pekan hari tiap senja
Di sana sirih kami kerekap
Meskipun  daunnya berupa
Namun rasanya berlain juga

Puisi Baru

Puisi Baru merupakan puisi yang tidak terikat oleh aturan yang mana bentuknya lebih bebas dari pada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Puisi baru mempunyai ciri memiliki bentuk yang rapi dan simetria (sama), persajakan akhir yang teratur, menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain, dan sebagian besar puisi empat seuntai (baris)

Adapun jenis puisi baru ada tujuh yaitu balada, himne, odem epigram, romansa, elegi dan satire. Balada yaitu puisi berisi kisah/cerita. Himne yaitu puisi pujaan untuk menghormati Tuhan, seorang pahlawan, atau tanah air. Ode yaitu puisi sanjungan untuk orang berjasa dimana nada dan gayanya sangat resmi dan bersifat menyanjung terhadap pribadi tertentu. Epigram yaitu puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup. Romansa yaitu puisi yang berisi luapan cinta kasih. Elegi yaitu puisi yang berisi ratap tangis.kesedihan. Satire yaitu puisi yang berisi sindiran/kritik.

Menulis puisi sekarang mengikuti perkembangan dan perubahan bentuk dan isi sesuai perkembangan selera. Apalagi untuk pemula, puisi bisa ditulis dengan kata-kata atau diksi yang enak di hati. Penekanan pada segi estetika dan penggunaan diksi, Rima, majas itu akan mempengaruhi keindahan puisinya. Sekarang puisi banyak macamnya seperti puisi akrostik, puisi patidusa, puisi telelet, puisi 2.0 dan lainnya

Tips Menulis puisi

  1. Pilih tema untuk acuan menentukan kata kunci
  2. Pilih diksi yang tepat dengan mempertimbangkan makna, susunan bunyi ataupun hubungn kata tersebut dengan kata-kata lainnya dalam larik atau bait.
  3. Gunakan rima atau majas
  4. Kembangkan sesuai rasa/selera dan estetika. Estetika itu nilai-nilai yang dirasakan indah, bernilai seni, baik dari unsur bahasa, bentuk, ataupun penampilannya dan keindahan yang membentuk satu keutuhan, keselarasan, dan keterpaduan makna
  5. Mengumpulkan kata-kata yang indah misalnya menemukan kata bagaskara untuk matahari/mentari, bimantara untuk langit. Bisa buka kamus diksi dan mencari kata dengan mengacu pada sumber terpercaya dan baku atau menggunakan diksi yang sering digunakan penyair dan mengembangkannya
  6. Menuliskan nama penulis di bawah judul dan titi mangsa (temat dan tanggal) dibawah puisi.
Contoh Puisi.
Semangatku
                                                              Oleh E. Hasanah

Semangatku menyala bagai mentari
Yang menghujani bumi tiada henti
Dengan kasih suci nan murni
Kemilau menyambar hati nurani.

Semangatku mengembara
Ke seluruh belantara
Juga menyusuri padang gersang di sana
Kutemui asa - asa membahana
Bagai membawaku ke nirwana
Yang selalu nikmat terasa

Semangatku terbang ke angkasa
Bersama sang ternama
Yang selalu memberikan rangkulan mesra
Terbuai aku dibuatnya
Hilang sudah sepi merana
Yang ada hanya
Semangatku yang terus menggelora

Banjarnegara, 15 Februari 2023

Berikut adalah puisi yang berusaha saya buat, puisi pertama di tahun 2023. Semoga bisa memberi semangat dan memotivasu  diriku untuk terus belajar membuat puisi

Harapanku
                                       Oleh Mernawati

Harapanku membentang luas
Memenuhi luasnya daratan
Yang dipenuhi bunga dan keindahan
Menggenggam cita dan cinta

Harapanku tak terhalang jarak dan waktu
Memenuhi jiwa dan raga
Yang memenuhi setiap relung sukma
Membelenggu duka dan nestapa
Memutus rantai kesedihan dan putus asa

Harapanku terus menggelora
Menderu ombak yang tak henti
Mematri asa, cita dan cinta
Harapanku tak pernah surut
Selalu mengembara bersamanya
Menyusuri jalan Panjang kehidupan
Menuju kesuksesan dan kebahagian

Kandangan, 17 Februari 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buku Naik Pangkat

P ertemuan keduapuluh lima Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang ke-28 Pemateri: Dr. Imron Rosidi, M.Pd Moderator: Yandri Novitas S...

Resume Menulis