Jumat, 10 Februari 2023

Cara Mudah Menulis Buku Nonfiksi

 

Resume Keempatbelas

Kelas Menulis Gelombang Ke-28
Rabu, 08 Februari 2023

Tema: Konsep Buku Nonfiksi
Narasumber : Musiin, M.Pd.
Moderator : Yandri Novita Sari, S.Pd.

Menulis buku nonfiksi seperti biografi adalah salah satu impian yang ingin saya gapai, hanya saja saya tidak tahu dari mana harus memulai. Materi kali ini sangat menarik bagi saya, dan semoga ini membuka jalan agar bisa memulai menulis buku nonfiksi. Seperti yang disampaikan Bu Yandri bahwa kepintaran dalam mengemas isi buku tentu menjadi poin penting, bertujuan agar buku yang dihasilkan menjadi bermakna di setiap lembarannya. Jika kita berbicara tentang buku, maka penulis harus mengetahui bagaimana konsep buku yang akan ditulis. Selain memiliki tujuan dan manfaat, konsep buku juga menjadi strong why penulis agar karya buku yang sedang digarap bisa tuntas baik berupa buku fiksi maupun buku nonfiksi. Jadi bagi seorang penulis mengetahui konsep buku sangat penting karna berkaitan dengan pola yang akan memudahkan proses penulisan buku. Hal ini juga agar kita terhindar dari kemandekan ide atau bahasa kerennya terhindar dari virus writer's block.
Narasumber luar biasa yaitu Bu Musiin atau akrab dipanggil Bu Iin yang merupakan guru Bahasa Inggris di SMPN 1 tarokan Kediri. Beliau lahir di kota tahu takwa kediri. Selain menjadi penulis, beliau juga sudah berhasil duet dengan Prof. Eko Indrajit dengan karya buku mayor beliau berjudul Literasi Digital Nusantara Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda Melalui Literasi. Selain menjadi penulis, beliau juga Selain menjadi penulis, beliau juga Founder Organisasi Swadaya Masyarakat YAPSI dan juga Founder PT In Jaya. Kemudian juga tidak kalah hebatnya, alumni IKIP Negeri Malang ini juga berhasil menempuh Short Course di SEAMEO RELC di Singapura pada tahun 2015. Pada kesempatan ini beliau akan membahas tentang konsep buku nonfiksi. Mari kita simak penjelasan beliau.

Motivasi atau penyemangat beliau dalam menulis bermula dari kata-kata berikut ini:
Is there book inside you?jawabannya adalah yes yes yes

Bu Iin menyampaikan bahwa kita semua memiliki segudang pengalaman, keterampilan, pengetahuan yang tersimpan dalam diri yang sudah tersimpan berapa ratus purnama tanpa ingin dilahirkan, tentunya kita tidak ingin semuanya hilang bersama jaman. Kita ingin hal itu bisa ditulis dan menjadi pengukir sejarah dan warisan anak cucu.

Meskipun awalnya beliau tidak pernah bermimpi untuk menjadi penulis namun kelas menulis Om jay menjadi pembuktian bahwa TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN. Kata Prof Rhenaldi Kasali, kalau kita berpikir secara Opportunity Based, kita akan selalu yakin ada pintu di tengah tembok rintangan. Seperti nasihat Om Jay “Menulislah setiap hari, dan buktikan apa yang terjadi.” Beliau berhasil menaklukakan tantangan menulis dari Prof Eko dimana buku beliau telah berhasil dipajang di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku yang berjudul Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi.

Bu Iin telah berhasil mengalahkan ketakutan dalam dirinya yang mana ketakutan tersebut ternyata merendahkan potensinya dalam menulis, ketakutan yang beliau rasakan ketika menulis buku adalah 1)Takut tidak ada yang membaca, 2) Takut salah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan, dan 3) Merasa karya orang lain lebih bagus. Ini adalah ketakutan yang memang melanda hampir semua orang, saya juga merasakan hal itu. Berikut ini adalah pemaparan beliau mengenai tulisan nonfiksi.

Tulisan nonfiksi adalah karya tulisan yang berrsifat baku dan berdasarkan fakta. Tulisan memberikan informasi tentang fenomena-fenomena actual yang terjadi yang dapat dibuktikan kebenarannya dengan empirik.
1. Berisi penjelasan tentang suatu hal atau objek tertentu yang faktual
2. Objektivitas yang tinggi dan berusaha menarik serta menggugah nalar pembaca
3. Bahasa bersifat denotatif (apa adanya)
4. Penjelasan berupa fakta/gagasan (table/infografis, diagram)
Jadi tulisan ini bersifat objektif dan berbasis data dan fakta. Bahasa yang digunakan juga bersifat denotatif, apa adanya

Jenis-jenis tulisan nonfiksi yaitu biografi, esai, makalah, artikel, karya tulis ilmiah dan buku nonfiksi. Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni: 1) Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit), contoh: Buku Pelajaran. 2) Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses), contoh: Buku Panduan. 3) Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir). Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara). Contoh: buku Literasi Digital Nusantara karangan Bu Iin.

Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5 langkah, yakni
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan

Langkah pertama: Pratulis. Pratulis dapat dilakukan dengan 1)Menentukan tema, 2) Menemukan ide, 3) Merencanakan jenis tulisan, 4) Mengumpulkan bahan tulisan, 5) Bertukar pikiran, 6) Menyusun daftar, 7) Meriset, 8) Membuat Mind Mapping, dan 9) Menyusun kerangka. Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dan lain-lain. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, berita di media massa, status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram, Imajinasi, mengamati lingkungan, perenungan, membaca buku, survey, dan wawancara. Artinya, kita tidak akan bisa menulis dengan bagus, jika kita tidak pernah membaca dan mengupdate pengetahuan kita.

Langkah kedua, menulis draft. Ketika menulis draft, kita menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas. Kita juga tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan. Sebelum membuat draft, bahan-bahan yang dibutuhkan kita kumpulkan terlebih dahulu. Bahan-bahan itu bisa berupa tulisan, dan hasil diskusi. Setelah itu baru membuat draft. Draft bisa dalam bentuk mind map atau berupa diagram. Semakin rinci draft kita, semakin mudah kita menulis. Draft diibaratkan sebagai kompas yang akan menuntun penulis.

Langkah ketiga, merevisi draft. Revisi yang dilakukan adalah merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian dan juga memeriksa gambaran besar dari naskah.

Langkah keempat, menyunting naskah. Pada Langkah ini, yang menjadi dasar adalah KBBI dan PUEBI. Hal-hal yang disunting berupa ejaan, tata Bahasa, diksi, data dan fakta serta legalitas dan norma. Hal ini juga berkaitan dengan proofreading.

Langkah kelima adalah menerbitkan.

Contoh tema yang diangkat bu Iin dalam bukunya adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa, mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020. Buku beliau ditulis pada awal pandemi Covid-19. Referensi berasal dari data dan fakta yang diperoleh dari literasi di internet. Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.
1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan
Inilah " a book inside you". Tahap berikutnya membuat kerangka. Kerangka dan diajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan. Kerangka penulisan buku beliau dapat dilihat pada gambar berikut.
Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, beliau mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw dengan mengikuti langkah Pak Yulius, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.

Anatomi buku nonfiksi
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis

Seorang penulis bisa mendapatkan ide tulisan dan topik-topik yang menjadi trending. Kita bisa mengecek topik-topik tersebut dari google trends. Contoh topik yang menjadi trend saat ini adalah merdeka belajar, kurikulum merdeka, perencanaan pembelajaran, asesmen, P5, Profil pelajar pancasilam penyesuaian pembelajaran dengan kebutuhan dan karakteristik murid, perencanaan untuk perbaikan satuan Pendidikan, rapor Pendidikan sebagai sumber perencanaan dan disiplin positif. Berikut hasik penelusuran tentang salah satu trending topik yaitu kurikulum merdeka dan merdeka belajar.
Topik kurikulum merdeka trendnya masih tinggi, ini berarti jika kita menulis topik tersebut, maka akan diminati banyak orang. Kita juga bisa membandingkan trend antar topik menggunakan google trends tersebut. Pada gambar telihat perbandingan antara topik kurikulum merdeka dan merdeka belajar. Kurikulum merdeka memiliki trend yang lebih tinggi dibandingkan merdeka belajar. Aplikasi ini sangat membantu kita sebelum menulis.

Tema yang update juga bisa diperoleh dari banyak membaca, melihat konten-konten atau bisa juga dengan melakukan pengamatan. Jika kita sering melakukan ini, maka naluri penulis akan terasah. Seorang wartawan dengan jam terbang yang tinggi, kualitas tulisannya pasti bagus. Ingat dengan mantra Om Jay ' Menulislah setiap hari". Untuk bisa menulis setiap hari, pasti harus ada bahan yang ditulis. Ini akan mendorong kita untuk kreatif mencari ide.

Apabila kita akan mengutip dari suatu referensi, maka aturan dalam pengutipan sangat sederhana sekali, apabila seseorang mengutip dari suatu sumber maka sertakanlah sumber aslinya. Kutipan langsung tidak dapat dilakukan untuk satu halaman penuh. Sebaiknya kutipan langsung berisi beberapa paragraf saja. Dalam mengutip selalu sertakan sumbernya. Aplikasi untuk mengecek level plagiat banyak sekali, salah satunya plagiarisme checker. Kita bisa memasukkan file , dan akan muncul level plagiat.

Keinginan menulis buku nonfiksi tentang biografi saya atau autobiografi semakin besar dalam diri saya. Memulai untuk menulis, inilah yang harus saya lakukan agar ide yang mengendap selama ini dapat dieksplorasi. Mengutip Kembali kata-kata Om Jay “Menulislah setiap hari, dan lihat apa yang terjadi”.


2 komentar:

  1. Oke sudah bagus resumenya. Panjang tiap paragraf sudah pas, tidak terlalu panjang

    BalasHapus

Buku Naik Pangkat

P ertemuan keduapuluh lima Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang ke-28 Pemateri: Dr. Imron Rosidi, M.Pd Moderator: Yandri Novitas S...

Resume Menulis