Sabtu, 04 Februari 2023

Majalah Sekolah Impian


Resume kesebelas
Kelas Menulis Gelombang Ke-28
Rabu, 01 Februari 2023

Tema: Mengelola Majalah Sekolah
Narasumber : Widya Setianingsih, S.Ag
Moderator : Mutmainah, M.Pd

Majalah sekolah merupakan media komunikasi, promosi, publikasi dan wadah kreativitas guru dan siswa yang diterbitkan di lingkungan sekolah dimana isinya berkaitan dengan kepentingan komunikasi Pendidikan dan pengajaran di sekolah. Melihat manfaatnya yang sangat luar biasa, tentu saja kita semua ingin sekolah bisa memiliki majalah sekolah ini. Bagaimana caranya, narasumber yang luar biasa yaitu Widya Setianingsih, S.Ag akan mengupas hal itu.
Ibu widya merupakan guru MI Khadijah Malang dan merupakan lulusan dari UIN Malang yang juga seorang moderator, narasumber, kurator dan editor serta penulis buku puisi. Beliau saat ini sudah memiliki buku solo yang berjudul LARAS MAKNA DALAM PUISI dan juga memiliki 30 buku antologi. Selain itu juga menjadi Pimpinan redaksi Kharisma dari tahun 2010 sampai sekarang, Profil dan salah satu puisi beliau bisa kita dilihat berikut ini.
Rindu Tanpa Alamat

Rindu ku terjerat terali
Yang mengambang di lekat titian senja
Kedua tangan mendongak merapal doa
Teramputasi berjuta bayangan.

Garis takdir merajut seenaknya
Berbicara seolah penguasa
Menggurui jiwa kosong tak berdaya
Meludahi setiap keluh kesah.

Gigilku diselimuti pagi
Terseok dijalanan sepi
Tarian pilu tertawa bergirang hari
Mencumbui tapi tak peduli.

Jika inginku saja kau tak pahami
Lantas untuk siapa lagi aku bermimpi malam ini?
Rinduku tak pernah tiris
Memenjara sabda yang kosong tanpa daya
Aku terdiam di ruang binasa
Dan kau mencibir tanpa dosa.
Sudahlaah....

Widya Arema

Pimpinan redaksi majalah Kharisma ini menyampaikan bahwa bergabung di komunitas penulis akan mampu melejitkan potensi menjadi penulis yang produktif dengan kuncinya adalah MAU karena bagaimanapun satu ons tindakan lebih berarti dari pada satu ton pemikiran. Kemudian segera keluar dari zona nyaman untuk menyambut kesuksesan. Percayalah takdir Allah tak pernah salah menuntun Langkah kita.

Suatu kebanggaan jika foto kita atau foto anak kita terpampang di sebuah artikel majalah baik itu karena prestasinya atau sekedar foto selfi saat melakukan kegiatan sekolah. Kita juga dapat mengenalkan sekolah kepada khalayak luas baik itu kepada orang tua siswa maupun masyarakat. Semua itu dapat dilakukan melalui majalah sekolah.

Pada awalnya Bu Widya pernah berpikir bahwa untuk membuat majalah sekolah tentunya harus didukung oleh sumber daya manusia yang handal, biaya dan dukungan yang besar, namun beliau menepis hal itu karena dengan kemauan yang keras dan dengan hanya dua orang beliau bisa merintis terbitnya majalah sekolah “Kharisma”, satu orang sebagai pimpinan redaksi merangkap layouter dan satu orang lagi sebagai pemburu berita merangkap bendahara.

Adapun majalah yang pertama terbit dengan dana penggandaan dari sekolah adalah berukuran setengah kertas folio yang dicetak dengan mesin fotokopi, kemudian layoutnya dengan cara gunting dan tempel. Kemampuan menulis juga apa adanya namun beliau berpendapat yang penting adalah bisa berbagi informasi, berita dan cerita tentang anak didik. Hal ini bisa bertahan selama 2 tahun, kemudian majalah sekolah kharisma tersebut akhirnya mengalami hibernasi.

Selama tidur panjang ini beliau mulai berbenah dengan melengkapi kru majalah mulai dari penasehat, penanggung jawab, pimred, bendahara, editor, layout, hingga 4 orang pemburu berita. Kemudian juga mengajukan proposal yang detil pada pihak yayasan/sekolah, mencari solusi pendanaan selain dari dana BOS, mempercantik tampilan hingga ke percetakaan dan mempertebal muatan bergizi dari isi majalah. Akhirnya majalah sekolah “Kharisma” lahir Kembali di tahun 2010 dengan Bu Widya sebagai pimpinan redaksi. Menurut beliau hal itu dirasakan berat namun dengan adanya kemauan dan kerjasama tim maka hal itu pasti mendapatkan hasil yang baik. “Mau” merupakan kuncinya dan semua itu berpulang kepada diri masing-masing orang, dan diperlukan juga niat yang kuat, semangat pantang menyerah, komitmen dan do’a.

Berikut tampilan dari majalah Kharisma yang pernah terbit.

Cergam Kharisma, bercerita tentang tokoh Kaka dan Risma diilukis sendiri oleh guru MI Khadijah. Salam redaksi memuat kata sapaan pimred kepada pembaca sesuai kondisi terkini, menyampaikan tema edisi kali ini, dan isi majalah secara singkat. Karya siswa bisa berupa puisi, cerpen, dan karya kerajinan siswa (ketrampilan KI 4). Artikel tambahan do you Know memuat pengetahuan umum untuk siswa disajikan dalam 2 bahasa yaitu bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Kuiz berhadiah, berupa TTS dan tebak gambar.


Mengelola majalah sekolah tidak mudah, perlu seseorang yang menjadi motor suatu organisaasi yang mendorong dan memberi semangat kepada timnya, dan dukungan siswa dan orang tua sangat penting dalam tumbuh kembangnya majalah sekolah.

Perbedaan majalah sekolah, jurnal dan buletin 

Majalah. Ukuran umumnya A4, Letter dan B5 atau F4, Kertas yang digunakan lebih halus dan tebal (art paper/art carton), memuat artikel yang berisi topik popular bagi masyarakat umum. Tabloid. Ukuran umumnya A3, Kertas yang dipakai lebih kasar dan tipis (kertas koran), cenderung mengangkat artikel tentang gosip, astrologi, berita kriminal dan olahraga. Buletin. Ukuran umumnya F4, A5 atau A4, Kertas yang digunakan lebih halus (art paper), memuat artikel yang berisi topik kejadian popular.

Langkah-langkah menerbitkan majalah sekolah:

  1. Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah
  2. Mengajukan Proposal. Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dsbnya.
  3. Membuat rancangan majalah. Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dan lain-lain
  4. Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dan lain-lain
  5. Melakukan sosialisasi tentang manfaat, pentingnya suatu majalah pada orangtua.

ISBN

Mengacu pada WIKIPEDIA.ISBN (International Standard Book Number) adalah kode pengidentifikasian buku yang bersifat unik. Informasi tentang judul, penerbit, dan kelompok penerbit tercakup dalam ISBN. ISBN terdiri dari deretan angka 13 digit, sebagai pemberi identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit. Saat ini ISBN diganti QCRBN yaitu QRSBN (QR Code Standard Book Number) adalah aplikasi pengidentikasi buku dengan teknologi terbaru dengan QR Code sebagai pemberi identifikasi unik secara internasional terhadap satu buku maupun produk seperti buku yang diterbitkan oleh penerbit. Dengan nama lain kode paten bahwa buku itu adalah karya kita yg tdk bisa di ambil atau di bajak orang lain.

Kita tidak akan tahu seberapa besar kemampuan kita sebelum kita mencoba menghadapi kesulitan. Tuangkan rasa cinta pada lembaga kita dengan membuat sekolah kita popular dengan hadirnya majalah sekolah. 
Teruslah berjuang, Akan ada tangan-tangan orang baik yang akan menguatkan langkah kita... 
Genggam semua ilmu yang telah didapat selama ini untuk menjadi bekal berkarya demi keabadian diri. 
Mari bergandengan tangan untuk menyemarakkan literasi di negeri tercinta. Bersama kita pasti bisa menebar warna indah dalam goresan karya. 
(Widya Setianingsih)

Majalah sekolah tentu sangat baik untuk bisa dikembangkan di sekolah masing-masing mengingat anyak sekali manfaat yang bisa didapatkan. Apakah majalah sekolah ini hanya menjadi sebuah impian? Biarkan waktu yang akan menjawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buku Naik Pangkat

P ertemuan keduapuluh lima Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang ke-28 Pemateri: Dr. Imron Rosidi, M.Pd Moderator: Yandri Novitas S...

Resume Menulis